Umar bin Khattab (bahasa Arab: عمر بن الخطاب; sekitar 584 – 3 November 644) adalah khalifah kedua yang
berkuasa pada tahun 634 sampai 644. Dia juga digolongkan sebagai salah satu
Khulafaur Rasyidin. 'Umar merupakan salah satu sahabat utama Nabi Muhammad dan
juga merupakan ayah dari Hafshah, istri Nabi Muhammad.
Dalam sudut pandang Sunni, 'Umar termasuk salah satu pemimpin yang
hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman[6] dan beberapa hadits
menyebutkan dirinya sebagai sahabat Nabi paling utama setelah Abu Bakar.[7][8]
'Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad yaitu Al-Faruq yang
berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Namun di
sisi lain, 'Umar cenderung dipandang negatif dalam perspektif Syi'ah.[9]
Pada masa kepemimpinannya, kekhalifahan menjadi salah satu kekuatan
besar baru di wilayah Timur Tengah. Selain menaklukan Kekaisaran Sasaniyah yang
sudah melemah hanya dalam kurun waktu dua tahun (642–644), 'Umar berhasil
mengambil alih kepemimpinan dua pertiga wilayah Kekaisaran Romawi Timur.[10]
Perluasan wilayah ini juga diikuti berbagai pembaharuan. Dalam bidang
pemerintahan dan politik, departemen khusus dibentuk sebagai tempat masyarakat
dapat mengadu mengenai para pejabat dan negara. Pembentukan Baitul Mal menjadi
salah satu pembaharuan 'Umar dalam bidang ekonomi. Segala capaiannya menjadikan
'Umar sebagai salah satu khalifah paling berpengaruh sepanjang sejarah.[11]
SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Umar_bin_Khattab
KATA – KATA BIJAK UMAR BIN KHATTAB
1. Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka
tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan
mencarinya.
2. Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka
bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan
menderita, rugi ,dan penuh penyesalan.
3. Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka
tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti
engkau terpuji.
4. Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah
Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan
lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
5. Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka
musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya
terhadapmu selain perut.
6. Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan
engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak
darinya.
7. “Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan
keadaan kamu sekarang karena mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang
bukan zaman engkau,”
8. “Manusia yang berakal ialah manusia yang suka
menerima dan meminta nasihat,”
9. “Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain,
pasti kehormatan dirinya akan terjaga,”
10. “Orang yang banyak ketawa itu kurang
wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang
yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya,”
11. “Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya
tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak
sia-sia apa yang dia kehendaki,”
12. Aku mengamati semua sahabat, dan tidak
menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan
tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada
takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan
yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki,
tapi tidak menemukan rizki yang lebih baik daripada sabar. – Sayyidina Umar bin
Khattab RA
13. Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka
berseri-seri menunjukkan kata-kata lemah lembut
14. Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yg
menimbulkan persangkaan maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk
padanya
15. “Hendaklah kalian menghisab diri kalian pada
hari ini, karena hal itu akan meringankanmu di hari perhitungan,”
16. Tidak ada ertinya Islam tanpa jemaah dan
tidak ada ertinya jemaah tanpa pemimpin dan tidak ada ertinya pemimpin tanpa
ketaatan
17. Aku tidak pedulikan atas keadaan susah atau
senangku kerana aku tidak tahu manakah diantara keduanya yang lebih baik dariku
18. “Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu
belajarlah untuk tenang dan sabar,”
19. “Orang yang paling aku sukai adalah dia yang
menunjukkan kesalahanku,”
20. “Kalau sekiranya kesabaran dan syukur itu dua
kendaraan, aku tak tahu mana yang harus aku kendarai,”
21. Kalau kita bermewah-mewah di dunia akan
kurang ganjarannya di akhirat
22. “Sesungguhnya kita adalah kaum yang
dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan
dengan selainnya,”
23. Apabila engkau melihat orang yang berilmu
mencintai dunia, maka curigailah ia mengenai agamanya, kerana orang yang
mencintai sesuatu ia akan menyibukkan diri dengan apa yang dicintainya itu
24. “Duduklah dengan orang-orang yang bertaubat,
sesungguhnya mereka menjadikan segala sesuatu lebih berfaedah,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar